Fenomena Aneh Alam Iringi Kepergian Ulama Kharismatik Aceh Sang Maha Guru Tgk. H. Muhammad Amin Bin Mahmud (Abu Tu)

Bismillahirahmanirrahim

Salam Sobat UDARAPOS !

Pada Kesempatan ini penulis akan menceritakan Fenomena Aneh Alam Iringi Kepergian Ulama Kharismatik Aceh Sang Maha Guru Tgk. H. Muhammad Amin Bin Mahmud (Abu Tu).


Photo Abu Tu Min Sedang Tersenyum
Gambar :beta.peakd.com/people/@elmahmudi/abu-tumin-blang-bladeh



UDARAPOS - Meninggalnya seorang ulama kharismatik Aceh membawa kesan luka yang amat mendalam pada hati seluruh murid dan pecinta sosok Abu Tu. 

Kepergian Abu Tu dipenuhi oleh isak tangis dan haru dari ribuan murid dan pelayat namun pada saat yang sama terjadi fenomena alam yang menarik perhatian publik menyusul wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Madinatuddiniyah Babussalam, Syekh Muhammad Amin Mahmud  juga selaku Mursyid Tariqat Alhadad  pada Selasa (27/9). 

Pada hari wafatnya tokoh kharismatik tersebut, langit di daerah Serambi Makkah, tak seperti biasanya. Langit mendung diiringi hujan terjadi di Kota Para Waliyullah.

Menurut para ulama, wafatnya seorang alim lagi shaleh bukan hanya akan membuat bumi menangis, melainkan juga membuat bumi hancur dan rusak. Seperti disampaikan oleh pakar ushul fiqh, alumni Universitas al-Azhar, Kairo Mesir, Ustaz Aep Saepulloh Darusmanwiati.

Aep mengatakan, ketika menafsirkan firman ALLAH Subhanahu wata'ala dalam Surah Ar-Ra’d (13) ayat 41 yang berbunyi: “Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah, lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya?”.

Ibnu ‘Abbas Radhiallahu Anhu, sebagaimana dikutip oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya (4/406), berkata: “Maksud dari firman Allah: ‘lalu Kami kurangi bumi itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya’, maksudnya adalah hancurnya bumi, dan hancurnya bumi dengan wafatnya para ulama, fuqaha (para ahli fiqh) dan orang-orang shaleh di dalamnya”.

Aep menjelaskan, demikian juga Imam Mujahid berpendapat maksud hancurnya bumi adalah dengan wafatnya para ulama. ‘Atha` bin Abi Rabah juga mengatakan yang sama. Dalam Kitab Jami’ Bayan al-‘Ilm wa Fadhlih karya Imam Ibnu Abdil Barr (w 463 H) 1/600, ketika menafsirkan ayat di atas, ‘Atha` bin Abi Rabah berkata: “Maksudnya adalah dengan wafatnya para fakih dan orang-orang terbaiknya”.

Ibnu Abdil Barr kemudian berkomentar: “Pendapat ‘Atha` ini dalam menafsirkan ayat di atas adalah pendapat yang sangat baik sekali, yang diterima oleh para ulama”.

Dan ini, menurut Aep, semakna dengan sabda Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa wafatnya para ulama merupakan di antara tanda kiamat sudah semakin dekat. 

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda kiamat sudah semakin dekat adalah diangkatnya ilmu, menyebarnya kebodohan, merajarelanya minuman keras dan perzinahan”.

Aep mengemukakan, dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam Bukhari Muslim dari Abdullah bin Mas’ud dan Abu Musa al-‘Asy’ari, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di antara sudah sangat dekatnya hari Kiamat adalah ada saat-saat di mana ilmu diangkat, kebodohan turun, dan banyaknya al-harj, dan al-harj itu adalah pembunuhan”.

Perhatikan, tutur Aep, Rasulullah SAW menegaskan ciri-ciri kiamat berupa menyebarnya kebodohan, minuman keras, perzinaan dan pembunuhan yang semuanya merupakan perbuatan pengrusakan di bumi ini, semuanya disebabkan karena diangkat dan dicabutnya ilmu. Dan dicabutnya ilmu itu dengan jalan diwafatkannya para ulama.

Dalam hadis dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ALLAH tidak mencabut ilmu dari hamba-hamba Nya(ALLAH) secara sekaligus satu kali cabutan, akan tetapi dengan jalan diwafatkannya para ulama. 

Sehingga ketika tidak ada para ulama, orang-orang mengambil panutan dari orang-orang bodoh. Lalu orang-orang bodoh tersebut ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa didasari dengan ilmu yang benar. Sehingga mereka pun sesat dan menyesatkan (orang-orang)” (HR Bukhari Muslim).


Maka patutlah kita merenung bahwa Wafatnya Ulama Ahli Ilmu dan Shaleh  menjadi salah satu tanda kiamat dekat.

Semoga kita senantiasa di golongkan kepada orang-orang yang Shaleh. Amiiien.

Posting Komentar

0 Komentar